Temilnas IPS 2016
Wednesday, November 09, 2016
Temu
Ilmiah Ikatan Psikologi Sosial 2016
Haloow, assalamualaikum*^O^*
Stay strong, humble, and shiny my ladies~
Anw, kali ini aku mau share hal- hal ringan seputar
kampus. *Ringan lo bilang?* *mintadigeprek* Hahaha.. you named it lah guys~ kkkk
:P
Kamis lalu, tepatnya tanggal 4- 6 November kemarin, aku beserta tim Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) UGM berangkat
ke Bandung untuk menghadiri suatu pertemuan, that we call it “Temu Ilmiah Ikatan Psikologi Sosial 2016 (Temilnas
IPS) di Universitas Kristen Maranatha. Nah pada postingan kali ini, aku cuma akan
cerita tentang pengalaman di sana. Nggak penting- penting amat juga sih yaa (*´▽`)ノ hahaha
Well.. langsung aja cuss..
Temilnas itu apa sih?
Temilnas, seperti
kepanjangannya “Temu Ilmiah Nasional” merupakan suatu pertemuan skala nasional dimana
orang- orang (baca: peneliti) mempresentasikan penelitiannya (khususnya
penelitian dibidang psikologi sosial) dengan tujuan agar dapat memberikan sudut pandang dan ilmu pengetahuan guna membantu bangsa
Indonesia untuk menjawab tantangan sosial yang muncul (Dr.
Jacqueline T., M.Si., Psikolog, Ketua
Panitia Temu Ilmiah Nasional Ikatan
Psikologi Sosial 2016).
Yang hadir siapa aja?
Layaknya temu ilmiah pada
umumnya, Temilnas IPS 2016 ini dihadiri oleh para civitas academica, seperti
dosen, mahasiswa, peneliti, dan lainnya. Selain itu, Temilnas IPS 2016 kemarin
juga menghadirkan pesohor- pesohor psikologi sosial seperti:
Prof. Dr. Sarlito Wirawan
Sarwono, Psikolog (UPIYAI, Jakarta),
Prof. Dr. Fathurrahman (UGM, Yogyakarta),
Prof. Dr.
Tb. Zulrizka Iskandar, MSc, Psikolog
(UNPAD, Bandung),
Prof. Dr. Hamdi Muluk, Psikolog (UI, Jakarta),
Dr. Yuspendi, M.Pd. M.Psi., Psikolog (UKM, Bandung),
Dr. Bagus
Takwim (UI, Jakarta),
Prof. Dr. Suryanto (UNAIR, Surabaya),
Dr. Arief Budiarto, DESS, Psikolog
(UNJANI, Cimahi),
Dr. Zainal
Abidin (UNPAD, Bandung),
Dr.
Andik Matullesy, Psikolog (UNTAG, Surabaya).
Nah sebagai bonusnya, para peserta di Temilnas IPS 2016 kemarin dimanjakan dengan permainan saxophone
dan lantunan lagu oleh professor Sarlito. Ihiiiww…di kesempatan mana lagi coba
kamu bisa menyaksikan secara langsung seorang guru besar se-hits professor Sarlito
nyanyi sambil saxophone-an ヽ(^。^)ノ
Ngapain aja acaranya?
Beberapa kegiatan Temilnas
IPS 2016 di Bandung kemarin diantaranya ada kegiatan summer school dan presentasi ilmiah (call for abstract) dengan berbagai topik seperti perdamaian, well-being, religiusitas, korupsi, terorisme, relasi interpersonal, anak dan remaja, kriminalitas, indigenous,
psikologi gender, psikologi lingkungan, and so on. Aku sendiri hanya ikut call for abstract. Kenapa? Hmm..to
be truth, biaya pendaftaran summer
school-nya mehong cyiin.. apalagi
bagi mahasiswa kere kaya gue (╥_╥)
Kepo kisaran biayanya? :D
Berikut aku sertain biaya
pendaftaran presenter ilmiah. Kali aja tahun depan ada diantara kamu yang ikut
kegiatan ini atau sejenisnya (^。^) *amiin*
Presenter Umum
|
900,000
|
Presenter dosen dari Perguruan Tinggi
Panitia Temilnas dan Anggota IPS
|
850,000
|
Presenter Mahasiswa S1/S2
|
500,000
|
Sementara untuk biaya pendaftaran summer school Rp. 1.500.000/ orang
Pentingnya ikutin event kaya gini apa?
Actually, pertanyaan ini adalah intinya. Aku ngerti kalo ada
mahasiswa yang bilang temu ilmiah seperti ini nggak terlalu worth it to try dengan berbagai alasan (entah
itu biaya, waktu, dan sebagainya), karena sebelumnya aku adalah salah satu dari
mahasiswa ini hahaha ~>_<~
Time
by time, setelah nyoba ikut
pendaftaran beberapa beasiswa, aku jadi menyadari satu hal. Publikasi. Yup, itu
salah satu hal terpenting kalo kamu ingin kuliah lagi dengan beasiswa. Publikasi
ini bisa berupa jurnal penelitian yang udah di-publish ataupun presentasi di konferensi dan semacamnya. Jadi soal
penting atau nggak pentingnya balik lagi ke motivasi kita apa. Kalau aku,
motif-ku nggak lain adalah karena aku masih ngincer beasiswa buat studi
selanjutnya.
Pengalaman Temilnas IPS 2016
Bingung sih mau mulai cerita dari mana. kkkk~ *Lah itu yang di atas panjang lebar begitu apa coba* (*´▽`)
Kamis, 3 November 2016, pembukaan yang isinya sambutan beserta teman- temannya :D
Habis itu dilanjutkan dengan simposium dengan tiga tema: Cyberpsychology, behavior, and emotion, Corruption and leadership, dan psikologi politik. Lalu dilanjut dengan kelas paralel yang berisi presentasi penelitian oleh presenter. Hari berikutnya, ada mini simposium mengenai Humanity and violence, dan dilanjut degan kelas paralel full day. Begitupun dengan hari terakhirnya, ada dua simposium yaitu, Transformasi nilai dan relasi sosial di Indonesi dan Psikologi kebencanaan.
Beberapa hal yang aku noted dari temu ilmiah ini adalah:
☺Envy banget sama orang- orang yang udah melakukan sederetaaan penelitian. Event semacam ini bisa banget bikin kita on-fire untuk melakukan penelitian lagi.
☺Membantu memperluas sudut pandang penelitian. Penelitian itu enggak perlu yang muluk- muluk, teliti aja hal- hal yang ada di sekitar kita, khususnya untuk bidang psikologi yaa:)
☺Bagi kamu yang masih pengen lanjut kuliah S2 atau S3, jangan bosen- bosen melakukan penelitian dan publish. (ini nasehat buat diri sendiri sih sebenernya:D)
Okay, segitu dulu guys cerita hari ini. Semoga bermanfaat yaa *amin*
Thanks a bunch for stopping by and see you in my next post ヽ(^。^)ノ ♬♪♩
Catch me on
twitter: ms_adhitya || instagram: ms_adhitya
0 komentar
Hi.. Love & peace greetings from me ^O^
Kindly write your lovely comments in the comment box. I’ll read every comments I get from you.
Psstt.. Click button ‘Notify Me’ to get notification when I replied your comments.
Let’s spread love and positivity ♡♡♡