Selamat berulang tahun, Ka...

Ini adalah tujuh hari sebelum kita menginjak usia 24. 

Dan ini adalah tahun pertama aku mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” untuk kita. 

Maaf ya, aku seperti tak peduli padamu karena hanya mampu menguatkanmu dalam diam.

Aku tahu, segala sesuatu yang terjadi di usia 23 ini adalah ujian terberat bagimu, bagi kita. 

Aku tahu seberapa kamu sudah ingin menyerah, berhenti melangkah, dan merasa benar- benar LELAH bahkan untuk meneteskan air mata. Tapi kamu tahu kan, kita ga pernah sendiri? 

Allah selalu saja Menuntun dan Mengarahkan kita pada rencana lain, bahkan disaat kamu hampir benar- benar putus asa padaNya. (Sekarang kamu sadar kan bahwa tak seharusnya kamu berputus asa dari Pertolongan Allah?). 

Dan kamu tahu, aku akan senantiasa memelukmu seperti yang ku-lakukan barusan. 

Berdiri di depan cermin, melihat seperti apa kamu menangis, tersenyum, memelukmu erat, dan mengatakan: 

“Engga apa- apa, diriku. Menangislah. Aku di sini untuk melindungi kita. Aku tahu ini tak mudah bagi kita. Kamu sudah melakukan usaha terbaik hingga detik ini. Aku bangga dengan usaha kerasmu, dengan usaha keras kita.” Dan disaat itu, kamu semakin menangis kencang tak bersuara mengeluarkan beban di hati yang sudah sangat berat. 

Diriku, apa yang terjadi selama setahun ini adalah apa- apa yang telah disetujui Allah untuk terjadi pada kita. Seperti apapun sempurnanya kita berencana, tetap saja rencana yang terbaik adalah rencana Allah. Allah ga mungkin menyia- nyiakan kita, apalagi menzalimi kita. Ingat kan? 

Segera kembali-lah pada Allah setiap kali kamu merasa mulai berjarak padaNya, seperti saat ini. Sungguh diriku, segala sesuatunya sewaktu- waktu dapat mengecewakanmu, kecuali Allah. 

Diriku, yuk kita ikhlaskan apa- apa yang terjadi pada kita selama setahun ini, terutama untuk hal- hal yang tidak sesuai dengan rencana dan ekspektasi kita. Sakit memang. 

Tapi kita harus tetap ingat, Allah sedang memberikan kita ujian untuk naik kelas. Dan kamu ga pernah sendiri, ada Allah, (dan ada aku) untuk kita.