Dear Mama

Tuesday, December 22, 2015


peringatan hari ibu


Dear mama, di hari ibu tahun ini, ga banyak yang mampu ika kasih untuk mama. Hanya barisan kata yang ika rangkai dari hati yang terdalam, semoga ini mampu menggambarkan betapa ika sangat bersyukur dilahirkan sebagai anak mama. Dan ini adalah surat pertamaku untuk mama.

Berbeda dengan ibu lainnya yang mengandung selama 9 bulan bahkan kurang, mama harus menjaga ika di rahim mama selama hampir satu tahun, tepatnya 11 bulan. Entah apa yang membuat ika begitu betah menjadi bagian dari mama. Mungkin karena saat itu ika bisa merasakan bahwa tak ada tempat di dunia yang se-nyaman di rahim mama, sampai ga mau dilahirkan, dan terus di rahim mama melebihi bayi biasanya di rahim ibunya. Sulit bahkan hanya untuk sekedar membayangkan penderitaan dan perjuangan mama saat itu. Maaf ya maa.. selama di rahim mama ika juga sering membuat mama muntah, ga nafsu makan, bahkan bikin mama sulit bernafas. Saat proses lahiran-pun, ika ga bisa dilahirkan secara normal, meski mama sudah mengupayakannya. Mama merelakan perut mama dibedah, mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan ika. Bahkan setelah melahirkan-pun mama masih merasakan sakit, karena penyembuhan pasca-operasi. Mama yang cantik dan langsing merelakan diri mama menjadi gemuk demi totalitas merawat anak- anak mama.

Ma, pasti mama mengalami banyak sekali masa- masa sulit saat merawat dan membesarkan ika. Dari janin hingga sekarang, hampir setiap waktu ika merepotkan mama, uniknya mama selalu senang direpotkan oleh anak- anaknya. Betapa mama adalah bukti kasih sayang Allah di dunia.

Ika sering terheran- heran melihat mama. Mama seperti punya banyak sekali energi untuk mengajar dan mengurus pekerjaan rumah. Dari pekerjaan A disambil pekerjaan B dan C, lalu lanjut lagi ngerjain D, E, begitu seterusnya setiap hari. Padahal mama pasti lelah. Sangat lelah.

Ma, dibalik hubungan kita yang mesra saat ini, kita pernah melewati masa- masa sulit sebagai ibu- anak yang ga akan pernah terlupakan. Tahun 2012, adalah tahun tersulit bagi ika, mama, dan seluruh anggota keluarga. Saat itu ika sempat berpikir mungkin ika akan jadi anak dari keluarga broken home. Dan ika terang- terangan menentang dan melawan mama. Di tempat umum, ika bilang ke mama kalo ika malu punya punya ibu kaya mama dan omongan ga pantas lainnya untuk diucapkan anak kepada ibunya. Mungkin ika menghancurkan hati mama saat itu. Sungguh, maafin ika mamaa.. Mama harus tahu, ika ga pernah malu punya mama. Kata- kata itu ika ucapkan karena ika sangat amat takut kehilangan mama. Ika, adik- adik, dan papa, sangat membutuhkan mama sampai kapanpun. Kita bisa apa tanpa mama? Syukur tiada tara, Allah mengabulkan permintaan ika, adik- adik, dan papa, menghadiahkan mama untuk kami, untuk tetap bersama kami. Entah apakah mama udah tahu, seperti apa hari- hari terberat yang kami lalui saat mama ga ada bersama kami. Tapi ma, kami ga menyalahkan mama sedikitpun atas apa yang terjadi saat itu. Ika sangat bersyukur kita sekeluarga bisa bersama sekarang, dan memiliki hubungan yang jauh lebih baik dan lebih mesra dari sebelumnya, yang mungkin ga semua ibu- anak di dunia memiliki hubungan yang se-mesra hubungan kita:)

Ma, mungkin ika belum pernah bilang ini ke mama. Banyak hal yang ika kagumi dari mama. Mama adalah tipe orang yang keras dan kekeuh sama apa yang diyakini, tapi dibalik itu semua, mama adalah sosok yang hatinya lembut dan mau dengerin saran dan teguran dari anak- anaknya. Betapa mama sangat rendah hati.

Hari ini, baru 10 hari ika meninggalkan rumah ma, tapi rasanya udah lamaa banget. Ika rindu mama. Ika rindu tidur dipelukan mama, rindu isengin mama, rindu becandaan mama, rindu masak bareng mama, rindu masakan terenak buatan mama..  aaah ika rindu banget ma!

Thank you for being an angel for me, mama. My best mother in the whole world! Bagi ika, mama adalah ibu, sahabat, dan guru terhebat sepanjang masa. Ika sadar banget, sampai kapanpun, bahkan jika seisi dunia ika berikan, ika ga akan pernah mampu untuk membalas semua yang mama lakukan untuk ika. Karena itu ika ga akan membalas jasa mama, namun ika akan melakukan yang terbaik untuk mama. Allah begitu baik memberikan ika malaikatNya di dunia, malaikat tersebut adalah mama. Malaikat yang senantiasa menyayangi, melindungi, dan memberikan kenyaman.

Mama, papa, baik- baik di sana yaa. Jaga kesehatannya. Ika selalu berdoa agar mama papa diberikan umur yang panjang dan berkah. Dan semoga Allah menyegerakan ika menjadi anak yang berbakti dan mampu membahagiakan mama dan papa di dunia dan akhirat. Dan semoga kita segera bisa ke mekkah sekeluarga seperti yang mama inginkan. Amiin.

Ika sayang mama. Saat pulang nanti, izinkan ika mencium kaki mama ya maa.. 








You Might Also Like

2 komentar

  1. dear eprika, what a good writing, i'm sure your mom must be like it :). thanks for visited my blog btw i dunoo how to follow yours. can you tell me how? :D

    ReplyDelete
  2. Aaa.. A bunch of thanks, Emir:) I'm enjoy reading your blog, too:D
    Just by clicking "join this site" on the right side of my blog:)

    Anw, thanks for visiting:)

    ReplyDelete

Hi.. Love & peace greetings from me ^O^
Kindly write your lovely comments in the comment box. I’ll read every comments I get from you.

Psstt.. Click button ‘Notify Me’ to get notification when I replied your comments.
Let’s spread love and positivity ♡♡♡

Instagram

Twitter